Linux Center  Tim pengembang yang 'membelot' dari OpenOffice belum lama ini merilis aplikasi perkantoran berbasis open source dan gratis, yaitu LibreOffice 3.3. Setelah hengkang dari tim pengembang OpenOffice, beberapa pengembang tersebut kemudian mendirikan LibreOffice. Hengkangnya para pengembang tersebut dipicu oleh akuisisi yang dilakukan Oracle terhadap OpenOffice.  Para 'pembangkang' ini merasa bahwa akuisisi ini, bisa membuat OpenOffice tidak open source atau free lagi, meski hal tersebut telah dibantah Oracle. Tidak berapa lama setelah hengkang, para pengembang ini mendirikan LibreOffice dan mulai mengembangkan aplikasi perkantoran berbasiskan open source yang free bernama LibreOffice. Akhirnya versi stabil pertama 'rival' OpenOffice ini dirilis oleh tim pengembang, LibreOffice 3.3 dengan mengusung fitur-fitur yang tidak berbeda jauh dengan OpenOffice, tapi dengan 'bumbu' tambahan lainnya, termasuk dukungan terhadap dokumen berbasiskan PDF, peningkatan jumlah baris pada spreadsheet, peningkatan dukungan terhadap fungsi pencetakan, dan fonts baru. "Kami sangat senang. Ini merupakan rilis pertama versi stabil dari LibreOffice dan kami berharap mendapatkan feedback dari para pengguna," kata RedHat's Caolán McNamara, jurubicara LibreOffice, yang dilansir V3, dikutip CBN. Kehadiran LibreOffice dipastikan menambah alternatif bagi para pengguna aplikasi perkantoran gratis, terutama bagi para pengguna Linux. LibreOffce sendiri terdiri atas enam aplikasi, antara lain Writer word processing, Calc spreadsheets, Impress untuk presentations, Draw untuk diagrams, Base database front end dan Math equation editor. Paket aplikasi perkantoran ini sendiri, selain untuk Linux, tersedia pula bagi para pengguna Mac dan Windows. Apabila Anda ingin mengetahui lebih jelas dan mencobanya, silahkan kunjungi situs resmi LibreOffice. (ydn)

Sumber: CBN

Posted in: linux