Belajar CSS

CSS Advantages from Quackit.com

5 Mitos Media Sosial Bagi Perusahaan ?

Image representing Facebook as depicted in Cru...Facebook         Oleh: Ardhi Suryadhi 
Jakarta - Kehidupan berinternet kini sudah sulit dilepaskan dengan aktivitas media sosial, tak terkecuali bagi perusahaan. Namun ada beberapa pandangan yang begitu diyakini, namun sejatinya cuma sekadar mitos.

Berikut 5 di antaranya, menurut pengamat media sosial Allyson Kapin yang dikutip detikINET dari Frogloop, Senin (20/6/2011):

1. Facebook Gantikan Situs
Halaman yang bermunculan di Facebook saat ini sudah tidak lagi difungsikan sebagai alat 'promosi' pribadi. Sudah banyak perusahaan dengan merek-merek tenar yang juga menjadikan sarana ini untuk lebih dekat dengan pelanggan atau target pasarnya.

Namun mari jernihkan tentang satu hal, keberadaan akun di Facebook bukan berarti menggantikan peran situs perusahaan!

Pasalnya, akun Facebook memiliki keterbatasan sehingga data-data yang ada sulit dianalisis. Kemudian dengan menempatkan segala informasi di Facebook berarti kita tengah menumpang di tempat orang. Bagaimana nasib dan pengelolaan pelanggan dan data-data yang sudah diposting ketika Facebook menutup akun tersebut?

Intinya, situs memiliki keunggulan lebih dalam hal personalisasi ketimbang Facebook. Namun tak ada salahnya juga memanfaatkan situs jejaring sosial untuk lebih mempromosikan diri, asal bukan sebagai pengganti situs.

2. Menggalang Dana Taktis
Keberadaan media sosial memang pernah terbukti untuk menggalang dana. Contoh nyatanya seperti yang dilakukan Barack Obama kala bertarung dalam perburuan kursi presiden Amerika Serikat. Saat itu, kampanye tim sukses Obama via media sosial sukses menggetarkan hati pendukungnya untuk mengucurkan dana.

Namun sayang, perusahaan Anda tak sepopuler gaung kampanye Obama dan Anda tidak dalam posisi mengejar kursi nomor satu di negeri adidaya. Jadi jangan dipikir menggalang dana di media sosial akan semudah seperti yang dilakukan Obama.

Meski demikian, di Indonesia sejatinya pernah terjadi kejadian serupa, namun dalam beda konteks. Yaitu ajakan penggalangan koin untuk Prita yang berhasil mengumpulkan tumpukan koin dalam jumlah sangat banyak.

Namun lagi-lagi, hal ini perlu usaha ekstra besar untuk mencolek hati massa hingga akhirnya mampu membangkitkan efek psikologis seperti apa yang telah terjadi dalam kasus Prita.

3. Membuat Aplikasi
Berbagai aplikasi mobile kini bermunculan, namun apakah ini berarti perusahaan Anda juga harus membuatnya? Tidak! Sejumlah perusahaan bergerak untuk membangun aplikasi dengan harapan, aplikasi tersebut dapat membuat atau setidaknya bisa meningkatkan pendapatan perusahaan.

Tetapi bagi organisasi nonprofit, pembuatan aplikasi malah jadi sumber pengeluaran dan buang-buang waktu. Pelajari dulu jika ingin berinvestasi, apakah hal itu benar-benar dibutuhkan perusahaan.

4. Tak Ada Biaya Sepeserpun 
Sejumlah perusahaan kini menjadikan media sosial macam Facebook dan Twitter sebagai media untuk branding produknya. Memang jika dihitung secara kasat mata, berpromosi di kedua media sosial tersebut tak mengeluarkan biaya.

Namun padahal, aktivitas tersebut sejatinya tak benar-benar gratis seperti yang dibayangkan. Sebab pada kenyataannya ada biaya-biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk menjalankan aktivitas ini, seperti membayar biaya sumber daya manusia (SDM) sebagai pihak yang menjalankan aktivitas di media sosial serta faktor waktu.

5. Butuh Departemen Khusus
Untuk mengelola aktivitas marketing komunikasi di media sosial juga tak butuh departemen khusus. Aktivitas di Facebook cs ini seyogyanya bisa diintegerasikan dengan peran di departemen lain, sehingga keberadaan divisinya pun bisa dikolaborasikan.
( ash / fyk )
 
sumber: detik.com

Enhanced by Zemanta

0 comments:

facebook

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes

KOMPUTER| TEMPAT BERBAGI TENTANG PERANGKAT LUNAK, APLIKASI DAN INFORMASI ...